
![]() |
Foto: Emrus Sihombing - Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan. |
Globalnewsnetwork.id - Menurut analisis yang dilakukan oleh Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing, terdapat ketidaksesuaian yang cukup mencolok ketika membayangkan partai-partai dari koalisi 01 turut serta dalam formasi pemerintahan yang dipimpin oleh Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Emrus menyoroti perbedaan nilai yang esensial antara koalisi 01 yang menekankan perubahan serta transformasi, dengan nilai-nilai yang lebih menekankan pada keberlanjutan yang menjadi sorotan dari Prabowo-Gibran.
Pandangan Emrus tersebut mencerminkan pemahaman mendalam akan dinamika politik dan perubahan nilai-nilai di dalamnya. Ia menegaskan bahwa visi dan misi yang diusung oleh koalisi 01, dalam upaya mencapai perubahan yang diinginkan, seringkali bertentangan dengan pendekatan dan fokus yang ditempuh oleh Prabowo-Gibran, yang lebih menitikberatkan pada kontinuitas.
Dalam konteks ini, Emrus menyuarakan pandangan bahwa dalam sebuah koalisi pemerintahan, lebih bijaksana jika partai-partai dari koalisi 03 yang terlibat. Hal ini karena koalisi tersebut masih memelihara kesinambungan dengan arah yang telah ditetapkan oleh pemerintah saat ini, meskipun dengan beberapa penyesuaian yang diperlukan.
"Jadi, kesejajaran yang lebih baik adalah dengan melibatkan partai atau koalisi dari nomor 3 dalam pemerintahan, bukan koalisi nomor 1," ujar Emrus kepada wartawan di Jakarta, pada Rabu (1/5/2024).
Terkait upaya rekonsiliasi yang dilakukan oleh Prabowo-Gibran terhadap pihak-pihak yang kalah dalam pertarungan politik, Emrus menggarisbawahi bahwa meskipun PKB dan NasDem telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung pemerintahan yang baru, namun masih terdapat ketidakpastian dari pihak lain.
Meskipun begitu, menurut pandangan Emrus, lebih tepat jika PDIP yang bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran. Hal ini disebabkan oleh kesesuaian visi dan misi antara PDIP dengan agenda yang diusung oleh Prabowo-Gibran.
"Continuity and change itu adalah koalisi PDI Perjuangan, kenapa, mereka melanjutkan bisa bagaimanapun disitu ada visi misi dan nawacita, merubah ada, pembangunan yang belum jalan, saya kasih contoh adalah food estate, yang melanjutkan misalnya IKN," tambahnya. (Red)