Perbedaan Program Dokumenter, Film Dokumenter, Dokudrama dan Features.

Global News Network
, Mei 21, 2024 WIB

Foto: Rendie_19, Haris Fadilah, Hari Wibowo Bersama Eyang Harini Menerima Piala Juara 1 dan Hadiah 15 Juta,  Kategori Umum Tema Perempuan dan Global Warming Pada Think Act Change Documentary Competition 2008, Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Selasa (18/11/2008). 

 

Globalnewsnetwork.id - Program dokumenter, film dokumenter, dokudrama dan features adalah bentuk produksi media yang sering membahas topik atau cerita nyata. Namun masing masing memiliki perbedaan signifikan dalam pendekatan, tujuan, dan gaya penyajiannya. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang perbedaannya.
 

Program Dokumenter 

Adalah program yang menyajikan suatu kenyataan berasarkan pada fakta objektif yang memiliki nilai esensial dan eksensial, artinya menyangkut kehidupan lingkungan hidup dan sutuasi nyata. Sebuah program dokumenter yang benar berarti bukan program yang membanjirkan air mata. Bukan juga program yang mempromosikan suatu produk atau mendorong aksi sosial, juga bukan program yang hanya berkepentingan menyajikan objektivitas suatu peristiwa. Program dokumenter berusaha menyajikan sesuatu sebagaimana adanya, dan biasanya di produksi dengan durasi segmentasi menyesuaikan format TV. 


Contoh Program Dokumenter:

"Indonesia Bagus"

Adalah acara dokumenter televisi Indonesia yang ditayangkan oleh NET Tv Program ini tidak hanya menampilkan keindahan alam Indonesia tetapi juga keunikan kehidupan berbudaya nya. Program ini menampilkan penduduk asli daerah tersebut sebagai narator sekaligus pembawa cerita.


Film Dokumenter

Banyak sekali film masa kini yang menampilkan tokoh dan kejadian nyata. Film seperti ini secara umum disebut film dokumenter, yaitu film yang berdasarkan fakta, bukan fiksi. Film dokumenter bisa menceritakan seorang tokoh, sebuah benda, sebuah lokasi, suatu kejadian atau peristiwa, sebuah konsep atau gagasan, dan hal-hal lain yang semuanya merupakan realitas, bukan imajinasi atau rekaan, biasanya di produksi dengan lebih memperhatikan aspek sinematografi yang lebih baik  serta durasi yang lebih panjang tidak terpaku dengan batasan durasi karna banyak sisi yang akan ditampilkan ke penonton.


Contoh Film Dokumenter:

"Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso"

Kasus pembunuhan dengan kopi sianida yang terjadi pada 6 Januari 2016 lalu kini diangkat menjadi film dokumenter oleh Netflix yang diproduseri oleh Rob Sixsmith. Film dokumenter ini lahir melalui kolaborasi antara Netflix dan Beach House Pictures.

 

Dokudrama atau Drama Dokumenter

Adalah Film yang menampilkan peragaan ulang kejadian nyata yang didramatisasi. Film ini bisa dibilang sebagai gabungan antara Dokumenter dan drama serta "representasi peristiwa nyata berdasarkan fakta". 

 

Dokudrama biasanya berusaha untuk mematuhi fakta-fakta sejarah yang diketahui, sambil memberikan izin dramatis pada tingkat tertentu dalam detail-detail kecil, seperti ketika ada kesenjangan dalam catatan sejarah, dilengkapi dengan script dialog yang sudah dibuat,  mencakup kata-kata aktual dari orang-orang di kehidupan nyata, sebagaimana tercatat dalam dokumen sejarah . Produser atau sutradara dokudrama terkadang memilih untuk memfilmkan peristiwa yang mereka rekonstruksi di lokasi sebenarnya di mana peristiwa bersejarah itu terjadi. 

 

Contoh Film Dokudrama :

"Hotel Mumbai"

merupakan film dokudrama yang diangkat dari kisah nyata serangan teroris di Taj Mahal Palace Hotel, India. Film garapan sutradara Anthony Maras ini tayang perdana pada 2018 silam.


Program Features

Feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan (soft news) dan menghibur. Membuat program features harus memiliki ketajaman dalam memandang dan menghayati suatu peristiwa, serta mampu menonjolkan suatu hal yang meski umum namun belum terungkap seutuhnya.

1. Tujuan Utama:

Features bertujuan untuk menghibur, menginspirasi, atau menggugah emosi penonton. Mereka sering fokus pada cerita-cerita pribadi, pengalaman manusia, atau peristiwa-peristiwa menarik yang disajikan dengan cara yang memikat.

2. Pendekatan dan Metodologi:

Features cenderung lebih naratif dan bercerita, dengan penekanan pada elemen dramatik dan emosional. Mereka sering menggunakan wawancara dan rekaman lapangan dengan pendekatan yang lebih santai dan tidak formal dibandingkan dokumenter.

3. Gaya Penyajian:

Gaya penyajian features lebih bervariasi dan kreatif. Mereka bisa menggunakan teknik videography yang dinamis, musik latar yang dramatis, dan narasi yang subjektif. Fokus utama adalah pada pengalaman dan perasaan penonton. 

4. Durasi dan Struktur:

Features biasanya berdurasi lebih pendek, sering kali antara 24 hingga 30 menit. Struktur naratif features lebih fleksibel, dengan kemungkinan adanya alur cerita yang tidak linier, flashbacks, atau penggunaan teknik storytelling lainnya untuk memperkuat emosi dan keterlibatan penonton.


Contoh Features :
Jejak si gundul(trans 7)
Jejak sigundul adalah suatu program dimana kita mengikuti perjalanan backpacking sang presenter, mulai dari menumpang mobil truk, kapal nelayan dan bahkan berjalan kaki untuk menjelajahi kekayaan budaya dan tradisi di berbagai wilayah Indonesia.


Kesimpulan

Perbedaan antara program dokumenter, film dokumenter, dokudrama, dan program features, yang meskipun semuanya sering membahas topik atau cerita nyata, memiliki pendekatan, tujuan, dan gaya penyajian yang berbeda.


Program Dokumenter:

  • Pendekatan: Berdasarkan bukti-bukti dokumen, catatan tertulis, dan wawancara kontemporer.
  • Tujuan: Mengulas peristiwa bersejarah dan biografi tokoh-tokoh penting.
  • Contoh: "Indonesia Bagus" yang menampilkan keindahan alam dan kehidupan budaya Indonesia dengan narasi dari penduduk asli.

Film Dokumenter:

  • Pendekatan: Menceritakan fakta nyata, bukan fiksi.
  • Tujuan: Menggambarkan tokoh, benda, lokasi, kejadian, sejarah, konsep, atau gagasan yang merupakan realitas.
  • Contoh: "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso," film dokumenter tentang kasus pembunuhan dengan kopi sianida.

Dokudrama:

  • Pendekatan: Menampilkan peragaan ulang kejadian nyata yang didramatisasi.
  • Tujuan: Menggabungkan elemen dokumenter dan drama untuk representasi peristiwa nyata.
  • Contoh: "Hotel Mumbai," yang mengangkat kisah nyata serangan teroris di Taj Mahal Palace Hotel. 

Program Features:

  • Tujuan Utama: Menghibur, menginspirasi, atau menggugah emosi penonton.
  • Pendekatan dan Metodologi: Naratif dan bercerita dengan penekanan pada elemen dramatik dan emosional, menggunakan wawancara dan rekaman lapangan dengan pendekatan yang lebih santai.
  • Gaya Penyajian: Bervariasi dan kreatif dengan teknik videography dinamis, musik latar dramatis, dan narasi subjektif.
  • Durasi dan Struktur: Lebih pendek, biasanya 24-30 menit, dengan struktur naratif yang fleksibel.
  • Contoh: "Jejak Si Gundul," Trans 7 program yang mengikuti perjalanan backpacking sang presenter mengeksplorasi kekayaan budaya dan tradisi di berbagai wilayah Indonesia.

 

Masing-masing bentuk produksi media ini memiliki ciri khas tersendiri dalam menyajikan cerita nyata kepada penonton, menyesuaikan dengan tujuan dan metode penyampaian yang diinginkan. 

 

 

 

 

Penulis: Rendie_19


Komentar

Tampilkan

  • Perbedaan Program Dokumenter, Film Dokumenter, Dokudrama dan Features.
  • 0