 |
Globalnewsnetwork.id. - Israel dalam kebimbangan menyusul serangan Iran pada Sabtu malam, memicu ketidakpastian apakah Israel akan merespons secara militer atau tidak. Kabinet Perang Israel, yang terdiri dari lima anggota, belum mencapai kesepakatan mengenai respons terhadap serangan tersebut.
Serangan Iran dianggap sebagai balasan atas insiden di Kedutaan Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Ketegangan semakin terasa dengan desakan dari Presiden AS, Joe Biden, kepada Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk mempertimbangkan secara matang langkah-langkahnya.
"Pasukan Pertahanan Israel (IDF) perlu memberikan pilihan-pilihan ... jelas bahwa Israel akan menanggapinya," kata sumber itu, dikutip Senin (15/4/2024).
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa pejabat Israel bersikeras untuk merespons serangan Iran, meskipun terjadi perbedaan pendapat mengenai kapan dan seberapa besar responsnya.
Diskusi di Kabinet Perang terjadi dalam waktu singkat setelah serangan yang melibatkan ratusan rudal dan drone yang sebagian besar berhasil dicegat.
Di sisi lain, Menteri Benny Gantz dan anggota partainya mengusulkan serangan balik, tetapi mendapat penolakan dari Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan Kepala IDF Herzi Halevi.
Konflik pendapat ini menambah kompleksitas dalam pengambilan keputusan di tengah situasi yang memanas.
sumber: Reuters
