
![]() |
Foto Kiri pertama Suhadi Penyintas Stroke Merayakan Lebaran Bersama Keluarga |
Setelah menjalani puasa Ramadhan, bagi sahabat Strokers yang telah kuat dan mampu melaksanakannya, sangatlah gembira meraih kemenangan dan perjuangan pemulihan pasca mengalami stroke.
Selama bulan Ramadhan, selain mendapatkan nilai ibadah, metabolisme tubuh juga semakin sehat dan ideal, sesuai anjuran dokter dengan mengonsumsi obat pengendali penyebab timbulnya stroke secara rutin saat buka puasa maupun sahur.
Saat menjalin silaturahmi, ada beberapa tips aman dan sehat yang perlu diperhatikan:
- Gunakan tanda risiko jatuh saat berada di ruang publik atau tempat ibadah agar orang disekitar kita menyadari kondisi sebagai penyintas stroke.
- Bawa alat bantu seperti kursi roda atau tongkat, dan bagi yang sudah stabil dalam berjalan, bawa tongkat lipat untuk digunakan saat diperlukan, terutama saat menyebrang jalan atau berada di tempat padat.
- Bagi yang terdampak pada kemampuan bicara, bawalah peluit sebagai tanda apabila membutuhkan bantuan atau perhatian dari caregiver atau orang disekitar.
- Selalu bawa bekal air putih, buah, dan makanan sehat saat melakukan silaturahmi atau berkunjung kepada sahabat dan kerabat.
- Pastikan pendamping, keluarga, atau caregiver memberikan isyarat atau tanda-tanda sesuai petunjuk tertulis, baik itu ditempelkan di tempat-tempat strategis seperti tempat evakuasi, lift, kursi roda, ruang tunggu, hingga fasilitas toilet, agar dalam keadaan darurat, tidak terjadi panik dan meminimalisir kemungkinan cidera atau kecelakaan yang lebih fatal.
Pengalaman ini diungkapkan oleh Suhadi, seorang penyintas stroke selama 4 tahun, 6 bulan, 1 hari, yang tetap sehat dan selamat merayakan Hari Raya Idul Fitri, semoga sehat, kuat, dan bahagia bersama sanak saudara. Mohon maaf lahir dan batin. 🙏