
![]() |
(Jim WATSON/AFP) |
Globalnewsnetwork.id - Washington, DC. Setelah kemenangan Donald Trump dalam Pilpres AS 2024, warga kulit hitam di berbagai negara bagian seperti Alabama, North Carolina, Virginia, dan Pennsylvania dilaporkan menerima pesan teks bernada rasis. Kantor berita Associated Press melaporkan bahwa para penerima pesan ini termasuk siswa sekolah menengah dan mahasiswa.
The National Association for the Advancement of Colored People (NAACP) pada Kamis (7/11/2024) mengutuk pesan teks rasis yang beredar luas. Pesan tersebut merujuk pada perbudakan dan meminta para penerima, yang mayoritas adalah warga kulit hitam, untuk melapor ke perkebunan guna memetik kapas. NAACP menegaskan bahwa tindakan ini sangat tidak normal dan menyerukan perlawanan terhadap upaya normalisasi retorika kebencian ini.
"Tindakan-tindakan ini tidak normal. Dan kami menolak upaya untuk menormalisasi tindakan-tindakan tersebut," tegas Presiden NAACP, Derrick Johnson. Ia juga menyampaikan keprihatinan terkait peningkatan retorika rasis yang beredar di seluruh negeri, yang kini semakin berani menyebarkan kebencian setelah kemenangan Trump.
Menurut laporan Reuters, Biro Penyidik Federal (FBI) telah menghubungi Kementerian Kehakiman AS dan otoritas federal lainnya untuk menyelidiki pesan-pesan ini.
Warga kulit hitam AS khawatir akan kemunduran hak-hak sipil, terutama setelah Trump berjanji untuk mengakhiri program keberagaman dan inklusi federal. Meski Trump menyangkal tuduhan rasisme, ia menegaskan bahwa agenda ekonominya akan menguntungkan semua rakyat AS, termasuk warga kulit hitam.
Menjelang pemilu, AS juga mengalami peningkatan kekerasan politik terbesar sejak tahun 1970-an, termasuk serangan-serangan rasis terhadap pendukung Kamala Harris, perempuan kulit berwarna pertama yang menjadi kandidat utama partai besar.