
![]() |
Peserta Ujian Kenaikan Tingkat bersama para master dan sabeum foto bersama dilokasi ujian lapangan SDN Batan Tangsel. |
Globalnewsnetwork.id - Sebanyak 94 peserta mengikuti ujian kenaikan tingkat atau kenaikan sabuk pada Minggu 2/6/24, di lapangan SDN Batan Indah, Tangerang Selatan.
Kegiatan kenaikan tingkat ini rutin diadakan setiap 4 bulan sekali, menjadi momen penting dalam perkembangan kemampuan para peserta Taekwondo.
Detail Ujian Kenaikan Tingkat Taekwondo
Ujian dimulai dari Geup 10 hingga Geup 5, mencakup sabuk putih hingga biru polos. Selanjutnya, pengujian dilanjutkan dari Geup 4 hingga Geup 2, yaitu dari biru strip merah hingga merah strip dua.
![]() |
Master Madani mencontohkan salah satu gerakan Taekwondo. |
![]() |
Sabeum Ali Mansar memperhatikan jalannya kegiatan ujian kenaikan tingkat. |
![]() |
Master Bayu Triatmaja sedang menguji peserta |
Master Bayu Triatmaja dan Master Madani memimpin pengujian, Sedangkan Sabeum Ali Mansar dan panitia lainnya mengawasi jalannya kegiatan untuk memastikan kelancaran dan keamanan.
Sabeum Ali Mansar berpesan agar latihan lebih giat lagi, supaya saat ujian kenaikan tingkat (UKT) bisa menyelesaikan semua materi ujian dengan maksimal.
Harapannya kepada para orang tua, agar semua murid taekwondo bisa mengikuti UKT, sebagai salah satu ajang untuk melatih mental, percaya diri, dan untuk melihat hasil dari pembelajaran mereka selama latihan.
Pergantian sabuk juga membuat mental dan percaya diri mereka bertambah, serta semangat latihan mereka juga meningkat," tegas Sabeum Ali Mansar.
Sejarah Taekwondo: Dari Tradisi ke Modernitas
Taekwondo, seni bela diri asal Korea, terkenal dengan teknik tendangan tinggi dan cepat. Kata "Taekwondo" terdiri dari tiga bagian: "Tae" (kaki), "Kwon" (tangan/tinju), dan "Do" (jalan/seni). Secara harfiah, Taekwondo berarti "seni tangan dan kaki."
Perkembangan Taekwondo dari Masa ke Masa
Sejarah Taekwondo berakar dari sekitar 2.000 tahun yang lalu, dengan seni bela diri tradisional Korea seperti Taekkyon dan Subak. Taekwondo modern mulai terbentuk pada tahun 1940-an dan 1950-an, setelah Korea merdeka dari penjajahan Jepang. Pada tahun 1955, nama "Taekwondo" resmi diadopsi.
Seni bela diri ini terus berkembang dan menyebar ke seluruh dunia. Pada tahun 1973, Federasi Taekwondo Dunia (WTF) didirikan, kemudian berubah nama menjadi World Taekwondo (WT). Taekwondo menjadi bagian dari Olimpiade sejak tahun 2000, memperkuat posisinya sebagai salah satu seni bela diri paling populer di dunia.
Nilai-Nilai Taekwondo: Lebih dari Sekedar Bela Diri
Taekwondo bukan hanya melatih fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral seperti rasa hormat, disiplin, dan semangat juang. Prinsip-prinsip ini menjadikan Taekwondo sebagai cara hidup yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Laporan: Rendie_19